Fenomena Pelecehan di Ruang Publik, Bagaimana Perempuan Harus Bersikap?

Reporter : Yayuk Harini
Rabu, 9 Juni 2021 13:00
Fenomena Pelecehan di Ruang Publik, Bagaimana Perempuan Harus Bersikap?
Nyatanya masih banyak korban kekerasan dan pelecehan seksual justru enggan untuk melapor dan cenderung menyalahkan diri sendiri.

Lemah lembut, menjadi karakter yang melekat pada perempuan. Tak jarang hal ini seakan menjadi titik lemah dan dimanfaatkan oknum tak bertanggung jawab. Tindak pelecehan pada perempuan seringkali terjadi karena ia dianggap tak berdaya untuk melawan.

Tak ada sebab pasti mengapa seseorang bisa melakukan pelecehan seksual. Bisa jadi karena si perempuan berada di ruang publik yang rentan terjadi pelecehan seperti kafe dan diskotik.

Hingga ada pula yang menilai bahwa perempuan korban pelecehan bersikap seolah mengundang sosok untuk berperilaku menyimpang, misalnya saja penggunaan baju yang minim bahan.

Melansir dari Kemdikbud.go.id pada Rabu (9/6/2021), ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghadapi fenomena ini. Berikut informasi selengkapnya. Simak yuk!

1 dari 6 halaman

1. Aware is the key!

Kita tidak pernah tahu kapan dan bagaimana pelaku pelecehan seksual akan menyerang. Jadi sebisa mungkin usahakan untuk tetap waspada di segala situasi dan kondisi. Bukan berarti kita harus jadi super was-was dan curigaan ya, namun kita perlu tahu apa yang harus dilakukan saat terjadi 'serangan'.

2 dari 6 halaman

2. Jangan takut untuk speak up dan tegas

Ilustrasi Berbicara Serius © Diadona

Pelaku pelecehan seksual umumnya menyerang korban yang terlihat lemah dan tidak akan melakukan perlawanan. Sebaliknya, ketika kita menunjukkan sikap tegas dan tidak takut untuk menolak saat pelecehan terjadi, secara tidak langsung kita pun sudah memotong niat jahat mereka dalam melakukan tindak kejahatan.

3 dari 6 halaman

3. Edukasi orang-orang sekitar tentang betapa pentingnya mencegah terjadinya pelecehan seksual

Ilustrasi Pelecehan Seksual © Diadona

Kita mungkin sudah aware ya dengan segala kondisi akan potensi pelecehan, namun tidak menutup kemungkinan kalau di sekitar kita masih saja ada yang clueless, takut, bahkan seakan abai untuk sekedar tahu mengenai penanggulangan pelecehan seksual ini. Sebab bentuk tindakan ini sangat beragam dengan pelaku yang berbeda pula, bisa orang asing yang kita temui di jalan, bahkan sampai keluarga atau kerabat dekat sekalipun.

4 dari 6 halaman

4. Bantu korban pelecehan seksual

Ilustrasi Berbicara Serius © Diadona

Membantu orang-orang yang menjadi korban pelecehan seksual bisa melalui tindakan dan dukungan. Sebab dalam kondisi seperti ini, dukungan bahkan menjadi hal yang amat penting untuk para korban pelecehan seksual. Bentuknya bisa bermacam-macam sebagai bantuan dalam proses pemulihan fisik dan psikisnya.

Bantuan yang berupa tindakan yaitu apabila melihat aksi pelecehan, kita harus menolong perempuan lain yang menjadi korban pelecehan, termasuk mendampinginya. Sebab pelecehan bisa menyebabkan trauma, stres hingga depresi, lho.

5 dari 6 halaman

Ilustrasi Pelecehan Seksual di Tempat Kerja © Diadona

Nyatanya masih banyak korban kekerasan dan pelecehan seksual justru enggan untuk melapor dan cenderung menyalahkan diri sendiri. Akibatnya, kasus demi kasus makin banyak yang muncul karena kurangnya pemahaman dan penanggulangan atas kejadian kekerasan dan pelecehan seksual yang terjadi. Adanya tekanan sosial, malu, dan lemahnya hukum menjadi pemicu mengapa angka kasus pelecehan dan kekerasan seksual masih terbilang tinggi.

6 dari 6 halaman

Yuk, pintar bersikap di ruang publik untuk menekan tidak kejahatan akibat pelecehan. Sebagai perempuan, kita harus kooperatif dengan selalu menjaga kesopanan dalam berperilaku dan berbusana. Kalau nggak mau dilecehkan, seenggaknya kita sudah berbuat baik dengan berpenampilan sewajarnya dan tidak mengundang nafsu. Semoga menginspirasi ya!

Beri Komentar