Semakin Tua Usia, Jumlah Temen Berasa Makin Sedikit? Tenang, Itu Normal kok!

Reporter : Firstyo M.D.
Rabu, 1 Juli 2020 19:40
Semakin Tua Usia, Jumlah Temen Berasa Makin Sedikit? Tenang, Itu Normal kok!
Teman banyak berkurang seiring berjalannya waktu. Perlukah kita terlarut dalam kesedihan karenanya?

Kamu yang sudah menginjak dunia kerja pasti akan merasa kalau jumlah teman yang benar-benar dekat secara emosional belakangan sudah jauh berkurang.

Geng zaman sekolah sudah pada berpisah. Teman tongkrongan waktu kuliah sudah sibuk bekerja. Wajar akhirnya kalau kamu sempat merasa kesepian.

Sedih boleh, namun jangan berlebihan karena fase berkurangnya jumlah teman adalah hal yang wajar terjadi.

1 dari 4 halaman

Berkurangnya jumlah teman seiring bertambahnya usia ternyata sudah terbukti secara keilmuan. Peneliti asal Aalto University Finlandia dan University of Oxford Inggris sudah membuktikannya lewat sebuah riset.

Para peneliti tersebut menganalisis lebih dari tiga juta pengguna telepon selular dengan mengamati pola komunikasinya via teks maupun telepon. Hasilnya, ditemukan bahwa mereka yang berusia di atas 25 tahun punya intensitas komunikasi yang lebih rendah dengan teman.

2 dari 4 halaman

Berkurangnya teman bisa terjadi karena lingkungan yang berubah seiring berjalannya waktu.

" Waktu kita di SMA atau kampus, tentu lebih mudah untuk berteman dengan orang banyak karena kita dikelilingi orang-orang dengan minat yang sama," ujar psikolog klinis Dr. Suzana E. Flores seperti dikutip dari bustle.com.

" Namun seiring bertambah tua, kita kehilangan akses tersebut. Adapun berteman dengan teman kerja terasa jauh lebih rumit."

3 dari 4 halaman

Menurut sebuah studi, ditemukan bahwa di usia 25 tahun perempuan rata-rata menghubungi 17,5 orang per bulan sementara laki-laki 19 orang per bulan. Secara jumlah memang hanya belasan, namun bisa jadi hubungannya lebih mendalam.

" Orang akan cenderung lebih fokus pada beberapa hubungan untuk dirawat. Kamu akan punya orang-orang yang terasa seperti keluarga meskipun jumlahnya jauh berkurang dari sebelumnya," terang peneliti dari Aalto University, Kunal Bhattacharya.

4 dari 4 halaman

Jumlah teman yang banyak berkurang memang menyedihkan kalau kita hanya fokus pada angkanya saja.

Ketimbang terus berlarut-larut dalam perasaan merasa sendiri, lebih baik fokus pada mereka yang masih terhubung dengan kita dan merawat hubungan tersebut.

Kita nggak akan pernah tau kalau ternyata yang sedikit itu justru jadi yang paling berharga kan?

Beri Komentar