© Merdeka.com/Gebyar Adisukmo
Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu daerah di Indonesia yang menyimpan potensi wisata luar biasa. Salah satunya adalah Flores.
Wilayah ini dikenal memiliki keindahan alam yang menawan. Dari pantai hingga savana, semua memiliki keindahan tersendiri yang tak dimiliki tempat lain.
Namun, selain keindahan alamnya, Flores ternyata juga menyimpan salah satu tempat wisata budaya yang menarik untuk ditelusuri. Yakni Kampung Bena di Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur.
Di kampung ini, kamu akan dibuat seolah sedang berada di zaman batu. Seperti apa Kampung Bena ini? Yuk kita jelajahi.
© Diadona
Kampung Bena berada sekitar 19 km selatan Bajawa. Di sini kamu akan merasakan sensasi terjebak di zaman batu. Pasalnya, bangunan di sekeliling kampung Bena ini didominasi oleh batuan bak zaman Megalitikum.
Pemandangan di Kampung Bena ini semakin unik dengna susunan rumah yang beratapkan ijuk melingkar membentuk huruf U. Pada teras rumah terdapat tanduk kerbau, rahang dan taring babi yang dipajang menggantung di depan rumah sebagai lambang status sosial.
Ya, salah satu ciri khas kampung ini adalah kepercayaan terhadap leluhur. Tak heran jika masyarakat Kampung Bena masih menjaga tradisi leluhurnya.
© Diadona
Ada bangunan-bangunan unik yang ada di Kampung Bena ini. Salah satunya adalah Bhaga dan Ngadu. Bhaga merupakan miniatur rumah beratap ijuk yang jadi simbol leluhur dari nenek moyang wanita. Sedangkan Ngadhu adalah simbol leluhur laki-laki, dengan bangunan bertiang tunggal dan beratap serat ijuk.
Kedua bangunan ini berada di halaman Kisanatapat, tempat upacara adat digelar untuk berkomunikasi dengan leluhur.
Namun, meskipun masih mempercayai leluhur, hampir seluruh warga Kampung Bena memeluk agama Katolik. Hal ini terlihat dari adanya patung Bunda Maria di puncak bukit Kampung Bena.
© Diadona
Bena menjadi rumah bagi 9 suku, yakni Dizi, Dizi Azi, Wahto, Der Lalulewa, Deru Solamae, Ngada, Khopa, dan Ago. Adapun pembeda dari suku-suku tersebut, yakni tanahy sebanyak 9 tingat yang mana masing-masing suku menghuni satu undakan.
Melansir dari merdeka, ada 45 rumah adat di sini. Berdiri di atas tanah yang berundak-undak karena menyesuiaikan dengna kontur alaminya.
Nah, ternyata salah satu kerajinan khas Kampung Bena ini adalah kain tenun. Para wanita yang tinggal di sini wajib memiliki keahlian menenun. Kealiaan ini diwariskan dari nenek moyang. Motif khas tenun di Kampung Bane ini adalah motif kuda.
Biasanya, hasil kain tenun ini dijual di depan rumah dengan harga mencapai Rp 300 ribu.
Bagi kamu yang ingin ke sini, tiket masuknya seharga Rp 20 ribu saja. Setelah itu, kamu bisa merasakan sensasi berada di zaman Megalitikum yang ada di kampung Bena ini.
Bagaimana? Tertarik untuk mengunjunginya?
Manggung di Acara Nikahan, Ini Deretan Foto Tiara Andini Pakai Dress Bling-bling yang Bikin Salfok
Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun
Diskon Shopee Periode April 2024, Banjir Promo dan Voucher Belanja!
Spoiler One Piece 1112: Gorosei Terus Mengamuk di Egghead, Luffy Kewalahan?
Diwawancara Kasus Narkoba Sang Anak, Ekspresi Ibunda Chandrika Chika Malah Dihujat
Adik Via Vallen Dilaporkan Polisi terkait Dugaan Penggelapan Sepeda Motor
El Rumi Sudah Kenalkan Eca Aura ke Ahmad Dhani dan Para Personel Dewa 19, Makin Serius Nih?
Dituduh Terseret Kasus Korupsi Rp271 Triliun, Ayu Dewi Langsung Klarifikasi
Selamat, Alyssa Soebandono Melahirkan Anak Ketiga Berjenis Kelamin Perempuan