Tanggula, Stasiun Tertinggi di Dunia yang Menjadikannya Sebagai Jalur Kereta Paling Berbahaya

Reporter : Bagus Prakoso
Jumat, 18 Maret 2022 15:07
Tanggula, Stasiun Tertinggi di Dunia yang Menjadikannya Sebagai Jalur Kereta Paling Berbahaya
Berada di ketinggian, Stasiun Tanggula ini memiliki jalur ekstrem yang bisa dibilang sangat berbahaya. Seperti apa penampakannya?

Ada gak sih, Stasiun yang dibangun di atas gunung dan diklaim jadi stasiun tertinggi di dunia? Sedikit ngeri memang jika membayangkan stasiun dibangun di atas ketinggian yang tak lazim.

Nyatanya, stasiun itu beneran ada, loh. Bahkan, stasiun ini diklaim menjadi stasiun tertinggi di dunia. Di mana itu?

1 dari 4 halaman

Stasiun Tanggula

Stasiun Tanggula © Diadona

Jika mendengar nama stasiun Tanggula mungkin terdengar asing di telinga kita ya, Diazens. Ya, karena memang stasiun ini bisa dibilang terbengkalai dan jarang terjamah oleh masyarakat. Stasiun Tanggula terletak di dataran tinggi Tibet, China.

Meskipun tak banyak dikenal, nyatanya, Stasiun ini memiliki keunikan tersendiri. Pasalnya, Stasiun ini diklaim jadi stasiun paling tinggi di dunia.

Pasalnya, stasiun ini berada di ketinggian 5.068 mdpl mengalahkan stasiun Ticlio yang ada di Peru dengan ketinggian 4.829 mdpl.

Sekilas info, Tanggula sendiri merupakan nama dari sebuah gunung yang terletak di dataran tinggi Tibet, China dengan ketinggian punggung bukit lebih dari 5.000 mdpl. Gunung ini merupakan muara dari sunga terpanjang di dunia, sungai Yang Tze.

2 dari 4 halaman

Keunikan Stasiun Tanggula

Stasiun Tanggula © Diadona

Stasiun Tanggula berdiri di atas lahan seluas 77.002 meter persegi dan terbentang jarak 1,25 km. Stasiun ini terletak di jalur perlintasan kereta api Cina Qinghai - Tibet.

Stasiun Tanggula sendiri sudah beroperasi sejak 1 Juli 2006. Namun, stasiun ini hanya beroperasi hingga 2010 karena wilayah tersebut tak berpenghuni. Meskipun begitu stasiun Tanggula tetap dilewati oleh kereta yang melintasi jalur Qinghai - Tibet.

Walaupun kereta sedang berhenti di stasiun untuk menunggu jadwal kereta lain yang melintas, para penumpang tak diperkenankan untuk turun dan harus tetap berada dalam kereta. Saat kamu melewati stasiun ini, mungkin penumpang akan mengalami sakit kepala dan sesak napas karena lokasinya yang tinggi. Hal ini membuat kandungan oksigen menjadi semakin tipis.

Saat kereta berhenti di stasiun ini, kamu akan disuguhkan pemandangan indah sepanjang stasiun ini. Ditambah lagi bentuk Stasiun Tanggula yang unik menyerupai tugu dengan hiasan tulisan China yang melintang di bagian tengahnya.

Waktu tempuh dari Qinghai menuju kota Lhasa, Tibet sekitar 15 jam dengan jarak kurang lebih 1.150 km. Di sepanjang perjalanan, kamu akan melewati wilayah utara pegunungan Kunlun. Wilayah ini sangat terkenal sebagai wilayah paling suram dan tak ramah lingkungan di Bumi.

3 dari 4 halaman

Pembangunan Stasiun Tanggula

Stasiun Tanggula © Diadona

Pembangunan stasiun kereta api Tanggula memang menghabiskan dana yang tak sedikit. Butuh biaya sebesar 2,3 miliar poundsterling untuk menyelesaikan proyek ini. Namun, ternyata pembangunannya lebih cepat satu tahun dari waktu yang diperkirakan.

Pembangunan stasiun Tanggula memecahkan begerapa rekor dunia seperti jalur kereta tertinggi di dunia, stasiun kereta tertinggi di dunia, kereta yang melewati gunung-dataran tinggi dengan jarak terpanjang di dunia, dan terowongan yang melintasi gunung-dataran tinggi terpanjang di dunia.

Dengan kondisi medan yang ekstrem, tentu proses pembangunan stasiun dan jalur rel di daerah ini sangat sulit. Para pekerja harus berjuang melawan dingin dan sesak napas karena kandungan oksigen yang tipis. Ditambah lagi jauhnya akses menuju pemukiman warga yang membuat para pekerja harus mempersiapkan segalanya sebelum memulai pekerjaan termasuk menyuplai nitrogen dan oksigen cair sebagai alat bantu pernapasan. Gak heran kalau pembangunan Stasiun Tanggula butuh biaya yang gede banget.

4 dari 4 halaman

Jalur Kereta Paling Berbahaya di Dunia

Stasiun Tanggula © Diadona

Untuk bisa melintasi jalur kereta yang ekstrem ini juga diperlukan kereta dengan spek khusus. Karena itu, dibuatlah kereta dengan gerbong yang dipasang alat penyalur oksigen, jendela kereta yang dilengkapi perlindungan dari sinar UV, dan juga alat khusus yang dipasang di bagian pinggir kereta untuk mencegah badai pasir merusak bagian mesin ular besi ini.

Nah, jika kamu melihat ada aktifitas di stasiun, bisa dipastikan kamu sudah berhalusinasi karena stasiun ini sudah terbengkalai sejak 2010 lalu dan hanya bongkahan salju yang menghiasi stasiun in.

Gimana Diazens, tertarik untuk naik kereta dan melewati stasiun ini?

Beri Komentar